BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Kekayaan alam yang
dimiliki oleh suatu Negara tidak selamanya
membawa berkah. Kekayaan alam
yang dimiliki bangsa imdonesia mampu menjadi daya tarik bagi orang-orang eropa
dan bangsa jepang. Bangsa spanyol,Portugis,Inggris,Belanda mulai berdatangan ke
Indonesia disusul oleh bangsa jepang. Tujuan kedatangan mereka ada 3,yaitu Glory, Gold ,dan Gospel. Semula mereka
hanya tertarik watak mengambil
rempah-rempah saja, tetapi kemudian berkembang untuk menguasai dan sploitasi
seluruh SDA dan SDM yang dimiliki Indonesia. Sumber daya manusia digunakan
untuk memenuhi tenaga kerja murah. Eksploitasi SDA dan SDM tersebut mampu
mengisi kas keuangan mereka yang kosong.
Sehingga Negara-negara tersebut mulai menyusun
cara untuk menguasai wilayah dengan pendekatan politik maupun ekonomi banyak
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Belanda maupun Inggris
dalam berbagai bidang yang memberi akibat pengaruh positif dan negatif dalam kehidupan
masyarakat Indanesia. Kekalahan belanda atas Jepang tidak membawa pengaruh baik
bagi Indonesia untuk merdeka. Hal itu disebabkan pada masa penjajah Jepang.
Seluruh SDA dan SDM dieksploitasi secara
besar-besaran untuk mendukung Jepang dalam perang Asia Pasifik. Oleh karena
itu, dapat dikatakan bahwa kedatangan bangsa asing ke Indonesia
dilatarbelakangi oleh adanya paham imprealisme dan kolonialisme menyebabkan
rakyat Indonesia mengalami kerugian baik secara materi maupun psikis. Kerugian
materi selalu bisa diganti tapi luka psikis menjadi warisan bagi para tiap
generasi.
B.
TUJUAN
PENULISAN
Adapun tujuan
penulis adalah sebagai berikut:
1)
untuk memenuhi
tugas dalam mata pelajaran sejarah ini adalah sebagai berikut, selain itu juga
ada beberapa tujuan diantaranya:
2)
Mengetahui lebih
jauh tentang bagaimana masa penjajahan di indaonesia lebih mendalam dan lebih
luas lagi.
3)
Untuk menambah wawasan dan pengalaman kami
sebagai seorang pelajar.
C.
RUMUSAN
MASALAH
1)
Bagaimamakah penjajahan yang dilakukan oleh
bangsa Eropa terhadap bangsa Indonesia?
2)
Bagaimanakah penjajahan yang dilakukan oleh
bangsa Jepang terhadap bangsa Indonesia?
A.
KEDATANGAN BANGSA EROPA DI INDONESIA
1.
LATAR BELAKANG
KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA
Dalm memenuhi kebutuhan makanan dan kebutuhan
sehari-hari, bangsa Eropa banyak mendatangkan mentah dari luar, seperti
buah-buahan, rempah-rempah, wol, porselin, dan lain-lain. Akibatnya, harga
barang -barang itu sangat mahal di pasaran Eropa.
Salah satu kebutuhan yang sangat dioerlukan
adalah rempah-rempah. Rempah-rempah sangat berguna sebagai
obat-obatan.,penyedap maknan, dan pengawetmakana. Indonesia terutama Maluku,
telah dikenal sebagai daerh penghasil rempah-rempah. Bangsa Eropa ingin membeli
langsung rempah-rempah tersebut di Indonesia.
Ada
beberapa alasan mengapa bangsa Eropa menyenangi rempah-rempah dari Indonesia.
Pertama, rempah-rempah dari Indonesia bermutu lebih bagus. Kedua, harganya
lebih murah dibandingkan dengan harga di Eropa.
Kedatanga
bangsa barat ke Indonesia pada mulanya diawali dengan penjelajahan samudra
untuk mencari sumber rempah-rempah. Orang Portugis pertama yang melakukan
ekspedisi pelayaran mencari jalan ke sumber rempah-rempah adalah BARTHOLOMEUS DIAZ. Namun ekspedii pertama yang berhasil sampai ke selat Makaka
adalah ekspedisi dibawah pimpinan DIEGO LOPEZ DE SEQUERE dari Portugis dan baru
pada pelayaran yang dipimpin ALFONSO D’ ALBUQUERQU, Malaka berhasil dikuasai
Sejak dasawarsa terakhir abad ke-16, para
pelaut Belanda berhasil menemukan jalan dagang ke Asia yang dirahasiakan
Portugis sejak awal abad ke-16. Pada 1595, sebuah perusahaan dagang Belanda
yang bernama Compagnie van Verre membiayai sebuah ekspedisi dagang ke
Nusantara.
Ekpedisi yang dipimpin oleh Cornelis de
Houtman ini membawa empat buah kapal. Setelah menempuhperjalanan selama empat
belas bulan, pada 22 Juni 1596, mereka berhasilmendarat di Pelabuhan Banten.
Inilah titik awal kedatangan Belanda diNusantara.. Kunjungan pertama tidak
berhasil karena sikap arogan Cornelis deHoutman.
Pada 1 Mei 1598, Perseroan Amsterdam
mengirim kembali rombongan perdagangannya ke
Nusantara di bawah pimpinan
Jacob van Neck, van Heemskerck, dan van
Waerwijck. Dengan belajar dari kesalahan Cornelis deHoutman, mereka berhasil
mengambil simpati penguasa Banten sehingga para pedagang Belanda ini
diperbolehkan berdagang di Pelabuhan Banten. Ketiga kapal kembali ke negerinya
dengan
muatan penuh. Sementara itu, kapal lainnyameneruskan
perjalanannya sampai ke Maluku untuk mencari cengkeh dan pala.
2. BANGSA-BANGSA YANG PERNAH MENJAJAH
INDONESIA
Pada
awalnya, kedatangan bangasa Eropa ke Indonesia adalah untuk berdagang. Akan
tetapi, tujuan selanjutnya adalah menjajah. Adapun bangsa-bangsa yang pernah
menjajah Indonesia yaitu sebagai berikut:
a)
Portugis
b)
Spanyol
c)
Inggris
d)
Belanda
e)
Jepang
B.
PENJAJAHAN PORTUGIS DAN SPANYOL
1) PENJAJAHAN PORTUGIS
Portugis di Malaka
Portugis dipimpin oleh Alfonso D’
Albuquerque berhasil menguasai Malaka pada tahun1511. Malaka kemudian dijadikan
pusat kakuasaan dan kekuatan Portugis. Kedudukan bangsa Portugis di Malaka
semakin kuat
.
Portugis
di Maluku
Pada tahun
1512, Portugis mengirim beberapa kapal dagang ke Maluku yang pada sat itu,
kerajaan ternate dan kerajaan tidore sedang saling bermusuhan. Raja Ternate
meminta Portugis untuk membantu berperang melawan Tidore. Portygis sanggup
membantu Ternate melawan tidore dengan syarat Portugis diperbolehkan
menjalankan MONOPOLI PERDAGANGAN. Dengan
perjanjian ini kerajaan ternate kehilangan kebebasan nenjual rempah-rempah ke
pedgang lain yang lebih tinggi harganya. Atas seruan Sultan Ternare,rakyat
Ternate bangkit melawan Portugis.
Namun pada tahun 1565 keduanya mengadakan
perundingan damai.
Setelah
itu peperangan kembali pecah dengan terbunuhnya Sultan Harun oleh Portugis
tahun 1570. Dan pada tahun 1575, rakyat Ternate berhasil merebut benteng
portugis dan sekaligus berhasil mengusir Portugis dari Ternate.
Portugis
di Banten
Pada tahun
1532, Gubernur Portugis di Malaka,Alfonso D’ Albuquerque, mengutus Henrique
untuk menemui Raja Saiman (raja
Sunda yang belum ditaklukkan Demak). Kedatangan Portugis tersebut daisambut
baik. Waktu itu, Raja Saiman memerlukan dukungan untuk menghadapi kekuatan
Demak yang ingin menguasai seluruh Jawa Barat. Portugis diizinkan membangun
pangkalan dan kantor dagang di Pelabuhan Sunda Kelapa. Portugus brharap kerja
sama ini akan memudahkan jalan menuju Banten.
Akan
tetapi, maksud Portugis tersebut tidak tercapai. Dengan cepat tentar Demak, di
bawah pimpinan Fatahillah,dapat menguasai Banten, akhirnya Portugis dapat
diusir Sunda Kelapa.
Portugis
di Nusa Tenggara
Oleh
karena sikapnya,yang tamak, licik dan kasar, Portugis dimusuhi hampir di semua
daerah. Di Sumatera, Portugis tidak bisa membandingi kekuata kerajaan Aceh. Di
Jawa, karena pengaruh Kerajn Demak, yang begitu kuat, Portugis hanya dapat
diterima di Pasuruan dan Blambangan.
Akhirnya,
Portugis memutuskan mengalihkan kegiatannya ke daerah Nusa Tenggara. Pangkala
pusat yang mereka pilih adalah Timor Timur. Setelah Belanda datang dan dan
merebut Maluku tahun 1614, kedudukan Portugis semakin lama semakin terdesak.
2) PENJAJAHAN SPANYOL
Spanyol
di Maluku
Pada tanggal
8 November 1512, Spanyol tiba di Maluku. Tujuan utama kedatangannya adalah
untuk membeli rempah-rempah. Mereka
datang melalui Filipina dan Kalimantan Utara menuju Tidore, Bacan, dan
Jailolo.
Setelah
memasuki Pelabuhan Tidore (Seram), mereka diterima dengan sangat ramah oleh
Raja Tidore. Alasannya, raja tidore mengharapkan Spanyol mau membantu mereka
dalam peperangan melawan Ternate yang ternyata dibantu oleh Portugis.
Terjadilah kerja sama erat di antara mereka, namun lebih menguntungkan pihak
Spanyol. Kedatangan Spanyol akan mengancam Portugis dalam dalam Monopoli
perdagangan rempah-rempah. Oleh karena itu, Portugis merencanakan penyerbuan
tehadap Spanyol. Pada tahun 1529,Portugis bersama sekutunya ( Ternte dan Bacan
) berhasil mengakahkan Tidore dan Spanyol.
Spanyol
tudak lama berdagang di Maluku. Kapal-kapal Spanyol berlayar di Maluku hanya sampai
tahun 1534. Ketika kekuatan Portugis telah Mmundur sekitar awal abad ke-17,
kapal Spanyol mulai berlayar kembali di perairan Maluku.
C.
MASA PENJAJAHAN BELANDA
1.
KEDATANGAN BELANDA DI INDONESIA
Pada thun
1595, Belanda mengirimkan pasukan yang dipimpinoleh Cornelis De Houtman dan Pieter
Keyzer. Tujuan utama ialah membeli rempah-rempah dari tempat asalnya.
Mul-mula mereka mencari jalan melalui kutub utara, tetapi usaha ini tidak
berhasil. Kemudian mereka menempuh jalan lain yakni melalui tanjung harapan.
Setelah berlayar selama 14 bulan, akhirnya tanggal 22 juni 1596, armada Belanda
berhasil mendarat di Banten. Kedatangan Belanda dianggap akan dapat
meningkatkan keuntungan perdagangan. Belanda mula-mula menunjukan sikap
bersahabat. Kemudian Belanda melakukan perjanjian dagang dengan Banten. Tetapi
akhirnya Belanda memperlihatkan keserakahannya dan bersikap kasar. Tindakan itu
menyebabkan mereka dimusuhi dan diusir dari Banten. Belanda kemudian berlayar
menyusuri pantai utara Pulau Jawa. Kedatangannya tidak mendapat sambutn yang
baik sehingga mereka tidak dapat meneruskan perjalanannya ke Maluku. Akhirnya,
mereka kembali ke Belanda melalui Pulau Bali. Armada Belanda yang pertama
tersebut menderita kerugian besar. Meskipun armada Belanda tersebut menderita
kerugian, kedatangan mereka di Belanda disambut gembira. Mereka sudsh menemukan
jalan laut menuju Indonesia. Sebab ternyata, selang beberapa tahun kemudian,
mereka memang kembali berlayar ke Indonesia.
2. MONOPOLI
PERDAGANGAN VOC
Pada tanggal
20 Maret 1602, Belanda mendirikan kongsi dagang di Indonesia lewat usulan Olden
Barneveld yang bernama VOC ( Vereenigde Oost Indische Compagnie ). Yang tujuan
didirikannya sebagai berikut:
·
Menghilangkan persaingan dagang sesama pedgang
Belanda sendiri.
·
Mempersatukan para pedagang Belanda untuk
menghadapi persaingan dengan para pedagang dari bangsa lain.
·
Mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya untuk
biaya perang.
Agar VOC
mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang
diharapkan, maka pemerintah Belanda memberikan hak istimewa kepada VOC. Hak
tersebut dinamakan hak oktroi. Isi dari hak oktroi tersebut adalah sebagai
berikut.
1.
Hak untuk melakukan monopoli perdagangan di
Indonesia.
2.
Hak untuk memiliki angkatan perang sendiri.
3.
Hak mengadakan perjanjian dengan para pemimpin
di Indonesia.
4.
Hak untuk mencetak dan megedarkan uang
sendiri.
Dengan hak
istimewa tersebut membuat prdagangan Belanda maju pesat. Kemajuan VOC membuat
pejabat-pejabatnya malah melakukan koruupsi. Keuntungan yang didapat pun banyak
digunakan untuk keperluan perang, sehingga mengalami kebangkritan dan akhirnya
dibubarkan pada abadke-18 tepatnya 31 Desember 1799.
3.
MASA PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA PERIODE
DAENDELS
Pada
tnggal 19 Januari 1795 Belanda berhasil diduduki Perancis sehigga daerah-daerh
jajahan Belanda diserahkan pada Perancis. Raja Belanda saat itu, raja Willem F
terpaksa melarikan iri ke Inggris akhjrnya Kerajaan Belanda berada di bawah
kekuasaan Perancis di bawah Louis Napoleon,adik dari Napoleon Bonaparte.
Setelah itu pada tahun 1806, Kerajaan Belanda diganti menjadi Republik Bataaf,
dan gianti lagi mrnjadi kerajaan Belanda ( KONINKLIJK HOLLAND ) . Pada 1808,
Louis Napoleon mengirimkan Herman William Daendels sebagai gubernur di Jawa.
Tugas utamanya untuk mempertahan Pulau Jawa dari serangan Inggris. Beberapa
tindakan Daendels untuk menjalan tugasnya sebagai berikut.
a)
Pulau Jawa dibagi menjadi beberapa keresidenan
( perfektur ).
b)
Status bupati diubah dari pengusaha tradisiomal
menjadi aparat birokrasi pemerintahan.
c)
Dibangunnya pabrik senjata di Surabaya dan
Semarang.
d)
Membangun pamgkalan militer di Ujung Kulon.
e)
Merekrut rakyat pribumi untuk dijadikan
tentara.
f)
Dibangunnya jalan raya dari Anyer sampai
Panarukkan melalui kerja rodi.
Dalam
menjlankan kebijakan-kebijakan tersebut, Daendels membutuhkan dana yang begitu
banyak. Untuk mendapat dana tersebut,Daendels melakukan usha-usaha sebagai
berikut.
a)
Contingenten, artinya
pajak disebebkan terhadap rakyat dengan wujud hasil bumi.
b)
Verplichte
leverente, yaitu krwajibn rakyat menjual hasil buninya kepada pemerintah
dengan harga yang telah ditentukan.
c)
Preangerstelsel, yaitu
kewajiban yang diberikan pemerintah kepada rakyat periangan untuk menanam kopi.
D. MASA PEMERINTAHAAN KOLONIAL INGGRIS
Angkatan
bersenjata Inggris di bawah pimpinan Lod Minto berhasil menduduki Batavia (
sekarang Jakarta ) pada tanggal 3 Agustus 1811. Niat Inggris untuk menguasai
Pulau Jawa, secara tegas ditolak oleh Lamsen yang merupakan gubernur jenderal
Hindia Belanda waktu itu. Maka terjadilah pertempuran dimenangkan Inggris.
Belanda kalu menyerah di desa tuntang ( salatiga ) dan langsung diadakan perjanjian di tempat
tersebut pada tanhhal 17 September 1811. Isi perjanjian adalah bahwa Pulau Jawa
harus diserahkan pada inggris dan Belanda harus menerimanya.
Setelah
jatuh ke tangan Inggris, Lord Minto selaku gubernur EIC ( east India company )
mengangkat Thomas Stmford Raflesia menjadi gubernur jenderal inggris di Pulau
Jawa. Dalam memerintah, Raflesia menerapkan kebujakan system ekonomi liberal.
Hal ini bertujuan menciptakan perekonomian Jawa tanpa tekanan dan paksaan.
Selain itu, juga diterapkan kebijakan pajak tanah. Pokok-pokok kebijakan pajak
tanah Rafles dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Bentuk-nemtuk
kerja paksa wajib dihapuskan rakyat diberi kebebasan untuk menanam semua jenis
tanaman.
2) Peran
Bupati untuk menarik pajak dihapus. Para Bupati dijadikan aparat Negara yang
bertanggung jawab terhadap pemerintah kolonial Inggris.
3) Semua
tanah di Pulau Jawa adalah milik Pemrintah Kolonial Inggris. Setiap petani
menggarap tanah dianggap menyewa dan harus membayar uang sewa kepada pemerintah
dalam bentuk pajak.
System pajak tanah masa Rafles ini ternyata mengalami kegagalan.
Hal-hal yang menyebabkan kegagalan system ini adalah sebagai berikut.
1) Bupati
yang telah dihapus hak-haknya untuk memungut pajak ternyata tidak mendukung
pemerintah.
2) Rakyat
Pedesaan ternyata belum mengenal ekonomi
uang.
3) Luas
tanah dan tingkat kesuburannya susah ditentukan.
4) Besar
pajak bagi penyewa tanah susah ditentukan.
E. KEMBALINYA PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA
a. Sitem Tanam Paksa
Sejak
perjanjian London ( perjanjian Inggris dan Belanda ) yang salah satu butir
kesepakatan itu berisi bahwa Inggria bersedia mengembalikan wilayah Indonesia
kepada Belanda. Penguasa Hindia Belanda selanjutnya meneraokan berbagai
kebijakan yang intinya adalah monopoli,
pemerasan, dan pengerahan tenaga rakyat.
Selanjutnya pada tahun 1830 pemerintah Belanda menetapkan Johannes Van Bosch
sebagai gubernur baru di Indonesia. Van Den Bosch tetap dibebani tugas seperti
pendahulunya. Intuk menyelesaikan tugas tersebut,Van Den Bosch melaksanakan
system tanam paksa ( cultuurstelsel ). Dengan system itu, Belanda berharap
dapat mengumpulkan sejumlah tanaman yang akan dipasarkan di amerika dan eropa.
Ketentuan pokok tanam paksa terdapat pada lembaran Negara 22tahun 1834 (
staatsblad ) yang memuat 7 hal yang sangat menyengsarakan rakyat pribumi yang
dikarenakan adanya penyimpangan-penyimpangan yang muncul selama tanam paksa ( culturstelsel
). Penyimpamgan tersebut dai antaranya sebagai berikut.
1) Banyak
tenaga kerja yang seharusnya menerima upah, kenyataannya tidak menerima.
2) Kegagalan
panen sering kali dibebabkan kepada petani.
3) Lahan
untuk tanam paksa tetap kena pajak.
4) Kelebihan
panen tidak diserahkan kepada rakyat.
5) Rakyat
lebih banyak mencurahkan waktu dan tenaganya untuk tanam paksa ( ketentuan
kerja wajib 66 hari dalam setahun dilanggar ).
System tanam paksa ini
memberikan dampak negatif bagi Indonesia dan dampak positif bagi Belanda.
a) Bagi
rakyat Indonesia, yaitu:
1) Terjadinya
penderitaan dan kemiskinan,
2) Banyak
penduduk Jawa yang berkurang, akibat penderitaan, penyakit, dan dibawa ke luar
Jawa untuk kerja rodi.
b) Bagi
Belanda, yaitu:
1) Teratasinya
krisis keuangan Negara Belanda,
2) Pemerintahan
Belanda mengalami kelebihan anggaran keuangan.
System tanm paksa ini
menyebabkan bangsa Indonesia menderita sehingga muncul reaksi berupa perlawanan
dari orang-orang Belanda sendiri, baik secara perorangan maupun melalui
parlemen. Tokoh-tokoh belanda yang menentang
system tanam paksa yaitu:
1. EDUARD
DOUWES DEKKER ( 1820-1887 M )
2. BARON
VAN HOEVEL ( 1812-1870 M )
b. Sistem Liberal ( Sistem Usaha Swasta )
Setelah dikeluarkan Undang-undang
Agraria (1870), kaum Liberal Belanda dapat menanamkan modalnya di Indonesia
dengan cara membuka berbagai macam perkebunan. System ini juga disebut system
pintu terbuka.
Tujuan dikeluarkannya undang-undang agraria sebagai berikut.
1) Melindungi
hak milik petani agar hak milik tanahnya tidak hilang dari penguasa asing.
2) Member
kesempatan kepada para pengusaha asing untuk membuka perkrbunan di Indonesia
dengan menyewa tanah penduduk pribumi.
3) Membuka
lapangan kerja bagi penduduk pribumi yang tidak memiliki tanah dengan bekerja
di perkebunan asing.
Akibat kebijakan politik liberal( pintu terbuka ) bagi rakyat
pribumi sebagai berikut.
1) Dihapuskannya
system tanam paksa.
2) Hindia
Belanda mulai menjadi produsen hasil-hasil perkebunan yang penting.
3) Rakyat
mulai mengenal pentingnya uang.
4) Menurunnya
usaha kerajinan rakyat karena terdesak barang-barabng impor.
5) Pemerintah
Belanda banyak membangun sarana prasarana di Indonesia.
Pemberlakuan
UU Agraria ini ternyata tidak berakibat baik bagi rakyat pribumi. Justru terjadi
kemerosotan kemakmuran di kalangan rakyat pribumi. Hal ini disebabkan antara
lain:
v Pelaksanaan
kerja rodi bagi buguh di perkebunan-perkebunan,
v Pemungutan
pajak yang begitu tinggi bagi pemilik tanah,
v Krisis
yang munculdi perkebunan-perkebunan,
v Peningkatan
jumlah penduduk terutama di luar Jawa,
v Adanya
koeli
ordonantie yaitu aturan bagi buruh yang melarikan diri dari perkebunan
jika tertangkap akan disiksa dan akan dikembalikan ke tempat kerja. Hukuman ini
disebut Poenale Santie
F. PENJAJAHAN
OLEH JEPANG DI INDONESIA
1.
AWAL
KEDATANGAN JEPANG DI INDONESIA
·
Menduduki Tarakan (10 Januari 1942)
kemudian Minahasa, Sulawesi, Balik Papan, dan Ambon.
·
Pada februari 1942 menduduki
Pontianak, Makasar, Banjarmasin, Palembang, dan Bali. Bagi Jepang Palembang
merupakan tempat yang strategis hal ini dikarenakan letak Palembang diantara
Batavia sebagai pusat kekuasaan Belanda dan Singgapura yang merupakan pusat
kedudukan Inggris.
·
Di daerah Jawa Jepang pertama
mendarat di Banten kemudian ke Indramayu, Kragan (Rembang dan Tuban).
·
Pada 5 Maret 1942 Jepang menyerang
Batavia
·
8 Maret 1942 Jepang menyerang
Bandung dan berhasil mendudukinya setelah Belanda menyerah kepada Panglima
Jepang, Imamura.
·
Sehingga sejak 9 Maret 1942
Indonesia menjadi daerah kekuasaan Jepang.
2.
PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA
Tentara
Jepang yang dikenal dengan Bala Tentara Nippon adalah sebutan resmi pemerintah
militer pada masa pemerintahan Jepang. Sejak tanggal 7 Maret 1942, tentara
Jepang memegang kekuasaan militer dan segala kekuasaannya yang dipegang
Gubernur Jendral masa Belanda. Kekuasaan atas wilayah Indonesia dipegang oleh 2
angkatan perang, yaitu:
1)
Angkatan Darat (Rikugun)
2)
Angkatan Laut (Kaigun)
Dengan kekuasaan masing-masing, yaitu:
1)
Jawa dan Madura dengan pusatnya di
Batavia di bawah kekuasaan Rikugun
2)
Sumatera dan Semenanjung Melayu
dengan pusatnya di Singapura berada di bawah kekuasaan Rikugun
3)
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara,
Maluku, Irian berada di bawah kekuasaan Kaigun.
Untuk
menarik perhatian rakyat Indonesia maka Jepang membentuk organisasi-organisasi
militer sebagai pengganti oraganisasi pergerakan yang ada di Indonesia.
Organisasi tersebut diantaranya:
a)
GERAKAN
TIGA A
Mempunyai
semboyan : Nippon
Pelindung Asia, Nippon Cahaya Asia, dan Nippon Pemimpin Asia. Dipimpin oleh Syamsuddin SH. Tahun 1943, dibubarkan karena
tidak mendapat simpati dari rakyat dan diganti Putera.
b)
PUTERA
(Pusat Tenaga Rakyat)
Putera
dibentuk tahun 1943 dipimpin oleh empat serangkai yaitu Bung Karno, Bung Hatta,
Ki Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Mas Mansyur. Tujuan dibentuk Putera yaitu
untuk membantu Jepang dalam setiap perang yang dilakukannya. Tetapi Oraganisasi
Putera merupakan bumerang bagi Jepang sebab anggota Putera memiliki
nasionalisme yang tinggi.
c)
PETA(Pembela
Tanah Air)
Peta
merupakan organisasi bentukan jepang yang terdiri dari pemuda Indonesia.
Organisasi ini disebut pula Giyugun. Mereka mendapat latihan militer
dari Jepang. Tujuannya untuk memenuhi kepentingan peperangan Jepang di Lautan
Pasifik. Ternyata perkembangan Peta sangat membantu Indonesia dalam meraih
kemerdekaan melalui perjuangan fisik.
Jenderal
Sudirman dan A.H Nasution bpernah sebagai pemimpin PETA.1944, dibubarkan karena
terlalu bersifat nasional dan dianggap membahagiakan.Selain itu terdapat pula
organisasi bentukan Jepang yang lain, seperti: Jawa Hokokai, Cuo
Sangi In, Keibondan (Barisan Pembantu Polisi), Seinendan(Barisan
Pemuda), dsb.
Keberadaan
Jepang di Indonesia menimbulkan perlawanan dari rakyat di berbagai
daerah di Indonesia, seperti :
·
Daerah Aceh
·
Daerah Indramayu (Karang
Ampel, Sindang)
·
Daerah Sukamanah, Tasikmalaya
·
Blitar
·
Daerah Kalimantan Barat
Akhirnya
tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah pada Sekutu.
3.
DAMPAK
PENDUDUKAN JEPANG
a.
Bidang
Politik
· Organisasi politik di Indonesia tidak berkembang bahkan
dihapuskan oleh Jepang
· Didirikan/ dibentuknya berbagai organisasi Jepang
· Kehidupan politik rakyat diatur oleh pemerintah Jepang
· Meskipun ada organisasi politik yang masih terus berjuang
menentang Jepang.
b.
Bidang
Ekonomi
·
Sama dengan negara imperialis yang
lain Jepang datang dengan masalah ekonomi yaitu untuk mencari daerah sebagai
penghasil bahan mentah dan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industrinya dan
mencari pemasaran untuk hasil-hasil industrinya.
· Aktivitas ekonomi
zaman Jepang sepenuhnya di pegang oleh Jepang.
c.
Bidang Pendidikan
·
Pendidikan berkembang pesat di
banding masa Hindia Belanda
·
Bangsa Indonesia diberi kesempatan
untuk sekolah di sekolah yang dibangun pemerintah
·
Bahasa Indonesia digunakan sebagai
bahasa pengantar pada sekolah-sekolah
·
Berbagai nama diIndonesiakan
Tetapi
semua yang dilakukan oleh Jepang tersebut hanya untuk menarik simpati rakyat agar
mau membantu Jepang mengahadapi lawan-lawannya dalam Perang Pasifik.
d.
Bidang
Sosial
·
Jepang memperkenalkan sistem Tonorigumi
(Rukun Tetangga/RT) yang tergabungdalam Ku (desa)
·
Kehidupan sosial masyarakat sangat
memprihatinkan sebab rakyat harus memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam
menghadapi musuhnya.
·
Rakyat juga harus kerja paksa yang
disebut dengan kerja Romusha. Dari kerja paksa tersebut
menyebabkan jatuh banyak korban akibat kelaparan dan terkena penyakit.
·
Banyak wanita Indonesia yang dijadikan
wanita penghibur “Jugun Ianfu” pada masa itu.
e. Bidang Birokrasi
·
Kekuasaan Jepang di Indonesia di
pegang oleh kalangan militer yaitu Angkatan Darat (Rikugun) dan Angkatan
Laut (Kaigun)
·
Sistem pemerintahan diatur berdasar
aturan militer
·
Orang-orang Indonesia mendapat
kesempatan untuk menduduki jabatan yang lebih penting dari sebelumnya yang
hanya dipegang oleh orang Belanda, dengan masih dalam pengawasan Jepang.
f.
Bidang Kebudayaan
·
Jepang mempunyai kebiasaan
menghormat ke arah matahari terbit sebagai keturunan Dewa Matahari.
·
Pengaruh Jepang dalam kebudayaan
terlihat dalam lagu, film, dan drama sebagai alat propaganda mereka.
·
Bangsa Indonesia mengalami berbagai
pembaharuan akibat didikkan Jepang yang menumbuhkan kesadaran dan keyakinan
yang tinggi akan harga dirinya.
·
Anak-anak sekolah diberikan latihan
olahraga Taiso yang baik untuk kesehatan mereka.
·
Setiap hari bagi anak-anak sekolah
maupun para pegawai wajib untuk menghormati bendera (merah putih) dan
menyanyikan lagu kebangsaan nasional.
Semua itu merupakan warisan kebiasaan Jepang bagi bangsa
Indonesia
.
g.
Bidang Militer
Para
pemuda Indonesia diberi pendidikan militer melalui organisasi PETA.
Mereka
akhirnya menjadi inti kekuatan dan pergerakan perjuangan rakyat Indonesia
mencapai kemerdekaan.
a.
Latar balelakang Romusha
Romusha (rÅmusha: "buruh", "pekerja") adalah
panggilan bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa
penjajahan Jepang di Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945. Kebanyakan romusha
adalah petani dan sejak Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani
menjadi romusha. Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di
Indonesia serta Asia Tenggara. Jumlah orang-orang yang menjadi romusha
tidak diketahui pasti - perkiraan yang ada bervariasi dari 4 hingga 10 juta.
Salah satu bentuk represi yang dilakukan oleh pemerintah jepang yaitu
pengurasan tenaga kerja dengan menciptakan romusha sebagai tenaga kerja
paksa.
Tujuan Jepang melakukan tanam paksa atau Romusha yaitu, untuk persiapan
perang Asia Timur Raya serta memenuhi kebutuhan tentara jepang, untuk lebih
jelasnya lagi akan di bahas sebagai berikut: Pada mulanya tugas-tugas yang
dilakukan itu bersifat sukarela dan pengerahan tenaga tersebut tidak begitu
sukar dilakukan karena orang masih terpengaruh oleh propaganda “untuk
kemakmuran bersama Asia Timur Raya”. Hampir semua pemuda desa
dijadikan romusha untuk diperjakan membuat lapangan terbang, tempat pertahanan,
jalan, gedung, dll. Bukan hanya di Indonesia saja tetapi mereka banyak yang
dikirim ke Birma, Thailand dan Malaysia untuk keperluan yang sama yaitu membuat
tempat pertahanan dan memperlancar trasportas Pemerintah jepang terus
melancarkan kampanye pengerahan romusha yang diberi sebutan “ perajurit
ekonomi “ atau “ pahlawan kerja “ yang digambarkannya sebagai orang
yang sedang menjalani tugas suci guna memenangkan perang Asia Timur Raya. Pada
waktu itu pemerintah berhasil mengerahkan romusha keluar jawa sebanyak 300.000
orang, sedangkan sekitar 70.000 orang dalam keadaan yang menyedihkan.
B. Dampak Romusha
Bagi Bangsa Indonesia
Romusha memberikan akibat
yang mendalam bagi bangsa indonesia meskipun Jepang menjajah Indonesia hanya
seumur jagung apa yang dikatakan oleh ramalan Joyoboyo, atau lebih tepatnya 3 ½
tahun jepang menjajah indonesia yaitu pada tahun 1942-1945 tetapi dalam waktu
yang sesingkat itu memumbuhkan dampak yang sangat mendalam bagi bangsa
indonesia karena pada waktu itu sangat menderita dengan adanya romusha rakyat
indonesia hidup bagaikan tulang tanpa daging pakaian compang-camping kelaparan
dimana-mana atau rakyat indonesia dibawah titik nadir masyarakat yang
terbelakang, miskin, teringgal untuk lebih khusus lagi akan dipaparkan dampak
dari Romusha sebagai berikut:
1. Bidang Ekonomi:
Keadaan ekonomi di Indonesia mengalami kemerosotan. Penyebabnya antara lain
adalah sebagai berikut:
a.
Para penyuluh pertanian
bukan tenaga-tenaga ahli pertanian.
b.
Hewan-hewan yang berguna
bagi pertanian banyak yang dipotong.
c.
Kurangnya tenaga kerja
petani karena banyak yang dijadikan romusha.
d.
Banyaknya penebangan hutan
liar.
e.
Kewajiban menyerahkan hasil
bumi.
2. Bidang Sosial dan Budaya:
Kepala–kepala desa dan camat yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan itu
sering menunjukkan untuk menjadi romusha dipilih orang–orang yang tidak mereka
sukai atau dipilih orang yang ditakuti oleh masyarakat desa setempat. Berjuta-
juta rakyat menderita kelaparan dan serba kekurangan. Dijalankannya program kerja
tanam paksa romusha lebih menambah hancurnya perasaan ketentraman masyarakat
jawa. Pengaruh buruk dari sistem romusha itu masih ditambah lagi oleh
pelaksanaan setempat yang memungkinkan dapat dibelinya pengecualian atau
kewajiban menjadi romusha. Tentu saja hal itu dapat dilakukan oleh golongan
masyarakat kaya.
-->
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalm makalah ini
dapat disimpulkan bahwa negeri kita Indonesia tecinta ini dulu sampai sekarang
memang sangat kaya baik SDA (Sumber Daya Alam) maupun SDM (sumber Daya
Manusia). Hal ini menyebabkan bangsa-bangsa dari Eropa dan dari Jepang tertarik
untuk dating berdagang yang berujung pada penjajahan dimana penjajahan ini
memberikan dampak yang ekstra buruk bagi bangsa kita.adapun bangsa Eropa yang
pernah menjajahan Indonesia yaitu portugis, spanyol,Inggris, dan Belanda serta
dari Asia Timur yaitu Jepang yang seharusnya pada sat itu menjaga dan
melindungi kita sebagai sebenua Asia bukannya menyiksa dan menginjak-injak
bangsa ini bagaikan sampah yang tiada artinya. Namun penderitaan itu akhirnya
terbalaskan dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
B. SARAN DAN PENUTUP
Demikian yang dapat kami paprkan mengenai materi
makalah ini yaitu masa penjajahan di Indonesia yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam makalah kami
ini karena terbatasnya pengetahuan kami.
Kami banyak berharap para pembaca ingin memberikan
kritik dan saran yang sifatnya membangun kepada kami demi semakin baiknya
makalah ini dan penulisan makalah lainnya di lain kesempatan.
Semoga materi ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca pada umumnya.